Utang saat ini menjadi gaya hidup kebanyakan
orang, karena hampir separuh masalah yang ditemui pada saat melakukan Financial
Check Up di AFC adalah besarnyaDebt Service Ratioatau
Rasio Cicilan.
Mari kita lihat beberapa langkah yang bisa kita
lakukan untuk membuat kita segera keluar dari pola hidup berutang:
1. Jujur pada diri sendiri.
Banyak orang hidup melebihi kemampuannya,
berpenghasilan Rp 5 juta namun hidup dengan life style Rp 10 juta, sehingga tidak heran cashflow minus setiap bulan ditutupi dengan hutang kartu
kredit, utang KTA, dan berbagai macam utang lainnya. Mungkin orang lain bisa
kita bohongi dengan penampilan kita, pakaian, mobil dangadget yang kita pakai, tapi hanya diri kita yang tahu
sebenarnya kondisi keuangan kita.
2. Miliki Tujuan keuangan.
Saat diberi informasi bahwa untuk mencapai Dana
Pensiun seorang klien, nilainya ternyata lebih kecil dari cicilan utangnya, ia
menjadi lebih semangat untuk segera melunasi utang-utang konsumtif yang
dimilikinya, begitu juga halnya dengan orang tua setelah tau berapa jumlah yang
harus diinvestasi untuk Dana Pendidikan anaknya mereka menyesal telah
menyia-nyiakan uang mereka untuk cicilan utang konsumtif selama ini.
3. Cek Aset yang kita miliki.
Ternyata banyak juga orang yang memiliki aset
untuk melunasi utangnya namun memilih tidak melunasi. Coba bayangkan jika kita
memiliki uang tunai di tabungan sebesar Rp 50 juta, namun memiliki hutang kartu
kredit Rp 10 juta? Kita hanya mendapatkan return 3-4% per tahun, namun harus membayar bunga 2-4% per
bulan atau 24-48% per tahun! Gunakan aset untuk melunasi utang dan alihkan
cicilan utang anda untuk tabungan dan investasi yang benar.
4. Belajar berkata tidak.
Penawaran saat ini ada di mana-mana, masuk
melalui sms, blackberry messenger, telepon, dari mulai menawarkan barang,
usaha/bisnis, kartu kredit, investasi, asuransi, hutang KTA, dsb. Pada saat
kita tidak bisa menolak sesuatu yang sebenarnya belum tentu kita butuhkan, maka
konsekuensinya akan ada biaya yang harus dikeluarkan, dan bertambah sulit jika
pembayaran dilakukan dengan autodebet credit card. Utang konsumtif bertambah tanpa akses dari kita dan
rutin. Jadi tegaslah berkata tidak, lakukan transaksi di mana anda yang
memiliki inisiatif.
5. Belajar berkata cukup.
Jika membeli satu barang saja sudah cukup maka
kita tidak perlu membeli selusin barang yang sama, dengan alasan selagi ada
diskon bagi pemegang kartu kredit tertentu. Diskon akan selalu ada, jadi tidak
perlu kuatir, karena buat apa menumpuk barang yang belum tentu digunakan dalam
waktu dekat bahkan kemungkinan bisa expired karena terlalu lama disimpan, ditumpuk dalam lemari
atau gudang.
6. Tingkatkan penghasilan/income.
Terkadang untuk menjadi kreatif perlu tantangan,
beban berat dari hutang sebenarnya bisa membuat seseorang menjadi lebih kreatif
untuk mencari alternatif income tambahan yang bisa dimulai dengan usaha yang
tidak memerlukan modal besar misal: bisnis online yang sesuai minat (fashion,
photography, food, automotive, stamps, dll).
Jika kita bisa menyicil hutang konsumtif selama
ini, yang based on experience jumlahnya tidak pernah kecil, maka sebenarnya
tanpa anda sadari anda memiliki kemampuan besar untuk berinvestasi dan mencapai
tujuan keuangan anda dimasa yang akan datang.
Kalau anda bisa hidup tenang tanpa utang kenapa
harus berutang?
( Yosephine P Tyas - detikFinance )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar