Kamis, 22 Maret 2012

Mengapa Orang Kaya Semakin Kaya


Mengapa orang kaya semakin kaya, kelas menengah bergumul terus, dan yang miskin bablas miskin.
Mengapa orang kaya semakin kaya, karena begitu orang kaya penghasilannya bertambah besar maka gaya hidupnya sementara tetap (menunda kesenangan).Penghasilan yang lebih ini diinvestasikan kedalam asset (beli saham yang menghasilkan deviden, rumah kost kost-an, ruko yang dikontrakkan, Mall yang disewakan, sarang walet, usaha-usaha yang menghasilkan, dll).
Sedemikian sehingga penghasilan mereka bertambah besar dan ketika penghasilan mereka bertambah besar lagi, mereka investasikan lagi ke dalam asset tersebut diatas, sehingga semakin kaya dan semakin kaya lagi.
Mengapa orang menengah bergumul terus secara financial? Ketika orang menengah penghasilannya bertambah besar maka dia mencicil rumah yang lebih besar, mobil yang lebih besar, handphone yang lebih canggih, komputer yang lebih modern, televisi yang lebih besar, audio yang lebih canggih dan banyak sekali uang untuk kewajiban sehingga masuk kedalam pengeluaran.
Orang menengah ini bisa memiliki rumah yang besar, mobil yang besar tapi tidak mempunyai uang yang bekerja untuk dia. Dan seumur hidupnya menjadi budak uang karena membayar cicilan semakin besar seumur hidupnya.
Mengapa orang miskin bablas miskin ?Orang miskin tidak perduli seberapa besar pun penghasilannya semua akan masuk ke pengeluaran.Contoh :Orang miskin begitu penghasilannya bertambah besar mereka beli TV yang besar, beli jamnya yang mahal, beli hp yang lebih baru, beli baju mahal, makan di restoran mewah, ikut keanggotaan fitness, ikut asuransi yang tidak perlu, dll.
Pertanyaannya :
Bila penghasilan Anda bertambah besar, Anda belikan apa? Hal-hal yang menghasilkan uang lagi atau hal-hal yang menghabiskan uang.Silahkan dijawab, Anda yang tahu termasuk golongan manakah Anda? (Tung Desem Waringin)

Semoga bermanfaat !

Jumat, 09 Maret 2012

10 Hal Yang Dapat Menghancurkan Keuangan Kita


Ketika keuangan kita sedang membaik, semua orang pasti akan menginginkan keuangannya tetap stabil bahkan lebih meningkat dari sebelumnya. Tetapi karena kebiasaan-kebiasaan buruk  yang tidak kita sadari, jangankan keuangan kita meningkat, stabil juga tidak malah keuangan kita jatuh terpuruk ke jurang kebangkrutan dan kemiskinan, yang tinggal hanya utang kesana kesini.
Inilah beberapa kebiasaan buruk yang dapat menghancurkan keuangan kita, yaitu :

1.    Berjudi
Orang berjudi menginginkan uangnya bertambah berlipat ganda, tetapi kenyataannya berjudi lebih banyak kalahnya daripada daripada menangnya.
Tidak ada orang kaya dari hasil berjudi kecuali mungkin anda jadi bandarnya, tetapi tetap saja anda akan berurusan dengan polisi, bila ketahuan anda ditangkap dan uang anda akan disita semua, akhirnya anda bangkrut juga.

2.    Berspekulasi
Orang berspekulasi hampir sama dengan berjudi, mengharapkan uang  bertambah dengan waktu relatip singkat. Orang berspekulasi biasanya tidak memperhitungkan kerugianya kelak, yang dipikirkan hanya keuntungannya yang akan didapat kelak. Misalnya ikut investasi di suatu lembaga keuangan karena tergiur keuntungan yang ditawarkan yang tak mungkin didapat di lembaga keuangan yang resmi, padahal lembaga keuangan itu fiktip belaka, setelah berhasil mengumpulkan uangnya pimpinannya kabur entah ke mana.

3.    Bersikap Konsumtif
Biasanya orang yang konsumtif bukan membeli barang yang dibutuhkan, tetapi membeli barang karena barang yang lama telah ketinggalan. Biasanya orang konsumtif akan selalu memantau perkembangan barang teknologi atau pakaian yang sedang trend. Misalnya mengganti HP lama dengan HP baru karena HP baru lebih canggih, baik itu megapiksel pada kameranya maupun sistem operasinya dan pitur lainnya yang lebih canggih. Orang konsumtif akan membeli HP 3 – 4 kali dalam setahun. Kalau keuangannya berlebihan mungkin tak berpengaruh, tetapi kalau keuangannya pas-pasan akan sangat mempengaruhi keuangan anda.

4.    Terlalu Sering Makan di Luar
Yang dimaksud makan di luar di sini, bukan bawa makanan lalu dimakan di luar rumah, tetapi makan di restoran atau ke cafe. Kalau hanya seminggu sekali mungkin tak akan menggangu keuangan anda. Apalagi kalau kita sering makan di resetoran mewah atau restoran hotel berbintang, berapa banyak uang yang kita keluarkan untuk sekali makan bersama keluarga di restoran mewah. Bukankah bila memasak sendiri akan lebih hemat dibanding makan restoran. Satu cangkir kopi saja harganya sekitar Rp 15.000,00 sampai Rp 25.000,00 apalagi kalau ingin mencicipi kopi luak satu gelas harganya Rp 150.000,00 sampai Rp 200.000,00. Belum lagi harga masakan-masakan lainnya.


5.    Terlalu Sering Berdarmawisata
Berdarmawisata memang perlu untuk refresing atau penyegaran, Kalau kita berdarmawisata hanya 1- 2 kali dalam setahun itu wajar dan realistis asalkan kita anggarkan keuangan untuk darmawisata agar tidak menggangu anggaran keuangan yang lain. Tetapi kita berdarmawiata sebulan sekali atau seminggu sekali itu yang merusak keuangan kita, apalagi anggaran untuk piknik tidak dianggarkan. Bukankah darmawisata itu memerlukan ongkos, biaya makan dan minum, belum lagi oleh-oleh. Lebih parah bila kita berdarmawisata ke tempat yang sangat jauh misalnya ke luar negeri ingin sekedar shoping, seperti ke Singapura, Jepang, Australia, Perancis, dsb.

6.    Mempunyai Hobi yang Mahal
Biasanya orang mempunyai hobi sesuatu tidak memperdulikan barang koleksinya mahal atau murah, yang penting hatinya terpuaskan dengan melakukan hobi tersebut. Tetapi kalau hobi kita menguras kantong sedangkan penghasilan kita pas-pasan ini akan menimbulkan masalah pada keuangan kita. Lebih baik mempunyai hobi yang dapat menguntungkan kita, misalnya merangkai bunga, melukis, membuat kue, menulis, dan sebagainya yang hasilnya bisa dijual atau paling tidak menguras isi dompet kita.

7.    Meminjamkan Uang ke Saudara atau Teman
Bukannya kita tidak percaya kepada saudara atau teman tidak akan mengembalikan uang yang kita pinjamkan. Tetapi biasanya kita tidak enak dan tega menagih utang kepada saudara atau teman bila utangnya tidak dibayar sesuai yang dijanjikannya.Boleh saja bila kita mampu meminjamkannya dan mempengaruhi keuangan kita,  namun bila gaji/penghasilan kita pas-pasan kita memaksakan diri meminjamkannya karena merasa tidak enak oleh keluarga/teman, ini yang akan jadi masalah.
Apalagi bila kita meminjamkannya dalam jumlah besar padahal uang itu seharusnya dipakai untuk membiayai sekolah anak kita, akhirnya anak kita sekolahnya terlunta-lunta karena karena kurang biaya.

8.    Membantu Saudara/Teman Tanpa Sepengatahuan Pasangan Kita.
Boleh-boleh saja kita membantu saudara/teman tetapi kalau kita sudah berkeluarga harus minta persetujuan istri atau suami. Bila kita membantu saudara/teman tanpa sepengetahuan pasangan kita akan menimbulkan masalah dikemudian hari, apalagi kalau membantunya dalam jumlah yang besar atau sering. Bila suatu saat ketahuan akan menimbulkan pertengkaran yang berujung pada perceraian.

9.    Hobi Joged di Pangung
     Orang yang berjoged di panggung ketika pementasan organ tunggal atau orkes      dangdut biasanya tidak gratis. Biasanya orang yang berjoged harus mengeluarkan uang untuk membayar penyanyi yang lebih dikenal dengan saweran. Satu kali saweran biasnya menghabiskan sampai Rp 500.000,00 bahkan lebih, apalagi yang jogednya merasa tersingi oleh yang lain dan ingin dijuluki raja sawer. Kalau kita hanya berjoged di acara keluarga itu wajar-wajar saja, tetapi kalau kita berjoged di panggung setiap ada acara organ tunggal atau orkes dangdut ini yang merusak keuangan kita. Apalah arti nama kita sering disebut oleh penyanyi atau bahkan bergelar Raja Sawer kalau keuangan kita menjadi terpuruk karena sering saweran ke sinden atau penyanyi.

10.  Terlalu Royal Kepada Teman/Saudara
Boleh-boleh saja kita sesekali royal kepada teman/saudara dengan cara mentraktirnya. Tetapi kalau keseringan mentraktir teman/keluarga karena ingin disebut orang yang suka memberi, hal ini akan merusak keuangan kita. Kalau  kita berumahtangga yang diutamakan adalah anak istri kita, bukan saudara apalagi hanya teman. Orang lain enak-enak menikmati hasil jerih payah kita, maka tidaklah etis bila anak istri kita terlantar. Orang lain yang kita traktir juga akan mendekati kita kalau kita punya uang saja. Bila kita tidak punya uang mereka akan meninggalkan kita. Ini adalah pertemanan yang sama sekali tidak sehat dan tidak wajar.


Senin, 05 Maret 2012

HARTA JADI BAHAGIA ATAU PETAKA ?


Banyak orang yang tergila-gila dengan harta, siang jadi malam malam jadi siang untuk mencari harta. Bahkan demi harta iman digadaikan aqidah dikorbankan itu semua untuk menikmati manisnya kue harta. Harta telah menjadi Tuhan mereka.

Mereka pergi ke tempat-tempat mistis demi gelimang harta, mereka rela menjadi budak syetan, mereka rela menjadi budak siluman. Mereka rela mengorbankan anak istrinya, mengorbankan saudaranya, dan mengorbankan sahabatnya yang ada di alam pikirannya kemewahan duniawi. Mereka ingin menikmati gedung yang megah dan indah, menunggang mobil mewah dan makan  dengan hidangan yang serba enak.

Demi harta seorang istri mendorong suaminya yang bekerja sebagai abdi negara alias PNS untuk menggelapkan uang negara atau korupsi, apalagi kalau suaminya menduduki jabatan yang basah. Gaya hidup konsumtip membuat mereka gelap mata. Soal uang halal atau haram mereka tidak perduli, yang penting mendapat uang sebanyak-banyaknya.

Demi harta  saudara menjadi musuh, musuh menjadi saudara sal mau diajak kerjasama untuk meluluskan keinginannya. Pertalian saudara jadi tidak berarti apa-apa dihadapan mereka yang maniak harta. Anak membunuh ayah dan ibunya, cucu membunuh kakek dan neneknya, pegawai membunuh atasan atau majikannya. Di otaknya hanya ada harta dan harta. Semua cara dihalalkan yang penting mendapat harta yang banyak.

Tetapi benarkah setelah mereka mendapat banyak harta yang diinginkan hidupnya menjadi bahagia ?  Ternyata hidup mereka hampa, hidup mereka tidak nyenyak karena takut harta bendanya di bobol maiing. Karena yang paling ditakutkan orang kaya seperti itu adalah kemiskinan. Karena mereka kaya dengan cara ilegal yang tidak dibenarkan oleh hukum agama maupun hukum negara.  Kadang kekayaannya hanya dinikmati selama beberapa tahun saja, karena keburu ditangkap polisi atau KPK.

Sedang orang yang  mencari kekayaan secara mistis atau memuja syetan/ siluman bin pesugihan, mereka kadang tidak menikmati hartanya seutuhnya, karena biasanya ada pantangan khusus yang harus dihindari. Misalnya tidak bisa makan enak bagi pesugihan ke buta ijo. Jadi apa gunanya kekayaan kalau makan hanya dengan sambal dan kerupuk saja. Akhirnya semua kekayaan mereka hanya jadi petaka belaka, hanya dipandang orang lain sebagai orang kaya. Jadi apa gunanya harta berlimpah kalau kebahagian semakin menjauh. Ternyata kebahagiaan tidak bisa diukur oleh berapa banyak harta seseorang.

Apakah salah menjadi orang kaya ? Tentu saja tidaklah salah, bahkan dianjurkan. Orang kaya lebih baik dari orang miskin, karena orang kaya tangannya selalu di atas dengan membantu orang miskin yang kesusahan. Tetapi kekayaan itu harus diperoleh dengan cara yang halal dan benar, baik secara hukum agama dan hukum negara. Kita hanya sebagai kran untuk menampung kekayaan dan dialirkan kepada orang yang membutuhkan, apakah itu anak istri kita, saudara kita, orang miskin, anak yatim piatu ataupun untuk sarana ibadah dan pendidikan. Jadi caranya benar dan halal serta membelanjakannya dengan cara yang benar pula.

Walaupun cara mendapatkannya benar dan halal, tetapi membelanjakannya tidak dengan cara yang benar, saya yakin kebahagiaan hakiki akan semakin menjauh yang ada hanya kebahagian semu belaka. Misalnya hanya dipergunakan untuk kesenangan pribadi, berpoya-poya tanpa memperdulikan anak istri, tanpa memperdulikan nasib saudaranya, apalagi fakir miskin dan anak yatim piatu. Hidupnya hanya untuk bersenang-senang seolah-olah akan hidup selama-lamanya, mereka berpesta pora di atas penderitaan saudaranya. Sedang agama telah ditanggalkan dihatinya, yang tertera hanya tulisan di KTP, karena di negara tercinta ini orang harus menganut agama tertentu dan tidak dibenarkan atheis atau tidak mempercayai adanya Tuhan.

 Mereka hidup seolah-olah mengejar fatamorgana, semakin dikejar semakin menjauh. Karena hanya mengejar kenikmatan duniawi yang sesaat, padahal hatinya terpuruk ke dalam jurang kehampaan dan kegalauan. Secara tidak sadar mereka telah menyembah harta sebagai Tuhannya.

Harta hanyalah alat untuk menuju kesejahteraan dan kebahagiaan, harta bukanlah Tuhan yang wajib dipuja-puja, harta alat untuk memperat persaudaraan bukan membuat permusuhan, harta alat untuk mencerdaskan bangsa bukan alat pembodohan bangsa. Harta adalah untuk menuju kedamaian bukan membuat peperangan.

PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR RINGAN


      Bil anda, anak anda, istri/suami anda luka bakar jangan panik. Yang penting anda harus tetap bersikap tenang supaya dapat berpikir positip. Kalau luka bakar ringan atau hanya sedikit saja bagian tubuh yang terkena luka bakar, alangkah baiknya kita melakukan pertolongan pertama terlebih dahulu, sebelum di bawa ke dokter, klinik, Puskesmas, dan Rumah Sakit.

      Adapun pertolonngan atau pengobatan luka bakar adalah sebagai berikut :
1      Gunakan minyak ikan dengan cara dioleskan kebagian luka dengan kapas secara merata.
2      Mentega/ Margarine dioleskan secara merata ke bagian yang terkena luka bakar.
3      Minyak goreng dioleskan ke luka bakar secara merata.
    Bahan-bahan lainnya yang mengandung minyak alami dari tumbuhan maupun hewan’

       Bahan yang tidak boleh digunakan untuk luka bakar adalah bahan-bahan yang mengandung air, karena bahan-bahan yang mengandung air dapat menyebabkan luka bakar menjadi bengkak atau berair , sehingga luka bakar akan sembuh dalam relatif lama bahkan kalau tidak steril dapat menimbulkan infeksi. Bahan yang tidak boleh digunakan adalah : kecap, air mentimun, telur mentah, dan es batu. Semoga dapat bermanfaat !